Lanjut dari Cerita Sebelumnya: Tetangga Di Rumah Kost Membantu Proses Penyelesaian Skripsi Saya
Setelah beberapa lama, Si Bapak tetangga Saya keluar, Saya pun bertanya-tanya dalam hati apa kira-kira yang terjadi, setelah Si Bapak menghampiri Saya, Saya pun di tanya, golongan darah kamu apa? Saya jawab golongan darah Saya B, Babak Onal pun tersenyum, cocok sekali katanya, golongan darahmu adalah golongan darah yang di butuhkan, kebetulan keluarga dari suami Ibu Dosen ada yang sakit dan butuh transfusi darah. Darah yang dibutuhkan saat itu lumyan banyak, sekitar 4 kantong darah.
Tidak lama kemudian kami pun berangkat kerumah sakit untuk melihat kondisi dari keluarga suami Ibu Dosen, kami bertiga berangkat, Saya, Bapak Onal dan Suami Ibu Dosen, setelah tiba di rumah sakit, kami langsung menuju ke ruang perawatan, dan ternyata keluarga dari suami Ibu Dosen yang sakit adalah seorang perempuan, lebih tepatnya Ibu-ibu, wajah dari Ibu tersebut sangat pucat, menandakan si ibu memang butuh transfusi darah.
Setelah itu kami pun memutuskan untuk pulang kerumah, sebelum pulang, suami Ibu Dosen minta nomor hp Saya, katanya biar mudah di hubungi kalau sewaktu-waktu darah tersebut di butuhkan.
Kira-kira jam 2 malam hp Saya berdering, waktu itu Saya memang belum tidur karena sementara mengetik proposal teman Saya, setelah Saya angkat ternyata suara dibalik telepon adalah suami si Ibu Dosen yang menanyakan kesiapan Saya untuk Donor malam itu juga, Saya pun dengan sigap mengatakan Siap, lalu Suami Ibu Dosen mengatakan, Saya tunggu Dirumah, Karena sudah kelewat malam Taxi pun menjadi pilihan Saya untuk ke rumah Dosen.
Sambil menunggu Taxi, Hp Saya kembali berdering, ternyata Suani si Ibu Dosen yang mengatakan Donornya nanti besok pagi jam 7. Malam itu Saya memutuskan untuk tidak tidur, takut bangunnya kesiangan, padahal untuk Donor Darah Saya harusnya istirahat yang cukup. Setelah pagi Saya pun sarapan sebelum ke rumah Ibu Dosen, setelah tiba Saya ketemu Suami Ibu Dosen, berkali-kali suami Ibu Dosen menanyakan kesiapan Saya untuk Donor Darah, maklum seumur hidup baru kali ini Saya donor darah.
Berangkat Ke Rumah Sakit PMI
Kami pun berangkat denga menggunakan sepeda motor, Saya di bonceng oleh suami Ibu Dosen, setelah tiba di RS PMI ternyata petungas yang melayani untuk Donor Darah belum datang, tetapi suami si Ibu Dosen sudah memberi tahukan petugas yang lain bahwa Saya yang akan donor darah. Suami Ibu Dosen memutuskan untuk meninggalkan Saya di RS PMI, katanya ada perlu dan akan mengantar Ibu Dosen, nanti akan ada yang datang menunggui Kamu di sini katanya, suami Ibu Dosen pun pergi.
Setelah beberapa lama kemudian, petugas Donor sudah datang, Saya pun di panggil untuk periksa darah sambil mengisi data Administrasi, sebenarnya Saya punya kartu golongan darah yang menunjukkan bahwa Saya bergolongan darah B.
Darah Saya pun di periksa, dengan sedikit irisan kecil di ujung jari tengah Saya kalau tidak salah, darah yang keluar di teteskan kedalam sebuah wadah yang berisi cairan , entah cairan apa Saya juga tidak tahu, setelah darah Saya berada pada cairan tersebut, darah Saya tenggelam atau larut, Saya pun ragu, pikiran Saya saat itu mungkin darah Saya tidak bisa di donorkan sebab darah Saya tenggelam di cairan resebut, maklum Saya sering Miras.
Tidak lama kemudian, petugas yang memeriksa darah Saya mengatakan silahkan masuk ke ruang Donor, Saya pun bersyukur bisa mendonorkan darah Saya.
Proses Donor Darah Berlangsung
Setelah Saya berada di Ruang donor, prosesnya pun dimulai, jarum yang lumayan gede mulai membus lengan sebelah kanan Saya Sambil pengukur tekanan darah melingkar di lengan Saya, perlahan tapi pasti, Saya pun merasakan darah Saya mengalir keluar melalui selang kecil, mengisi katong darah yang juga tidak jauh dari Saya, terasa geli sambil degup jantung saya tidak beraturan.
Prosesnya tidak berlangsung lama, kira-kira kurang lebih 25 menit, setelah selesai Saya pun tidak langsung bangun, saya di biarkan beberapa menit. Perasaan Saya mulai tidak enak ketika Saya melihat kantog darah yang berisi darah Saya di bawa oleh petugas donor ke ruang pendingin. Setelah itu Saya di suruh bangun, lalu Saya di tunjukkan sebuah meja plus kursi, di meja itu ada segelas susu dan obat sudah menanti Saya. Setelah duduk perasaan mual dan pusing mulai bertambah, Saya memutuskan untuk berdiri sambil berjalan di dalam ruangan Donor Darah, ternyata rasa pusing itu tidak kunjung hilang, Saya pun kembali duduk, mata Saya mulai berkunang-kunang plus keringat dingin, Susu dan obat pun belum sempat Saya sentuh.
Kebetulan petugas donor tadi adalah seorang Cewek, Saya di tanya oleh petugas tadi, pusing? Karena malu-malu, Saya jawab tidak, rupanya si Cewek ini tau kalau Saya pusing, katanya tidak usah bohong, Saya pun disuruh baring di sebuah kursi yang agak panjang, lalu Saya di beri kapas yang sudah diberi Alkohol untuk Saya cium biar rasa pusingnya hilang, kata si Cewek memang biasanya begitu kalau baru pertama kali Donor.
Kebetulan AC ruang Donor lagi rusak, terpaksa si Cewek tadi yang kipas-kipas saya. Tidak lama kemudian Orang yang di maksud Suami si Ibu Dosen akan menunggui Saya sudah datang, dan persasaan Saya pun sudah lebih baik dari sebelumnya. Saya pun di antar pulang menggunakan Taxi, setibanya di rumah kost Saya pun turun, sempat Saya di sodorkan beberapa lembaran rupiah, entah berapa nilainya, Saya juga tidak tahu. Tetapi saya menolak dengan harapan di balik itu ada sesuatu yang mungkin bisa membantu Saya..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
17 komentar:
kisah yang mengharukan sob
semoga skripsinya segera kelar...
memang gak ada yg gratis ya bro :) btw kalau sering miras usahain jgn yg "murahan" bro apalagi di mix hehehe, tapi lebih baik lagi jika dikurangi atau distop sekalian :)
bos bagaimana dengan hasil darahnya darah putih atau atau darah merah atau darah biru.....hehehehe
judulnya ngeri, ceritanya : berbahagia bisa menolong untuk menyelamatkan nyawa orang lain..kalo boleh pesen : jangan miras lagi ya...
hah..minta tumbal darah...
ngeri
Penasaran, gimana nasib skripsinya yah kalo udah gini.. :)
Btw, better say no to miras lah.. Biar sehat!
Good luck. Bro!
alhamdulillah telah bisa menyumbangkan sesuatu untuk yang memerlukan.
aku dah lama ga donor neh.
darahku A+
Jd pendonor darah 2 akhirx
hahah...sakit perut saya mbacanya... larutan tadi tu buat meriksa hemoglobinnya cukup atau tidak... seingat saya kalo lagi sakit ato gak fit darahnya ngambang. tenang ja sebelum di kasih pasien darahnya di priksa di lab. mencegah kalau2 pendonor memililiki penyakit. keuntungannya anda sebagai pendonor bakalan dapat info kalau menderita penyakit XXXXXX + menolong orang lain.obatnya jangan lupa minum ya... tu penambah darah + vitamin. maem sayur bayam ja kalo masih pusing.
:)
Sip... perjuangannya...
jalan2
perjuangan yang melelahkan he he ..
donor darah...kalau ada yang perlu silahkan bisa calling saya siap, insya Allah
biasanya skripsi itu suka meminta tumbal tumpeng lho... mungkin dah bosen ma tumpengx, so jadi minta darah tuch :D hehehe
Ih... judulnya serem banget... hehehe
Aku belum pernah donor darah... serem aja.. :D
wah,,,udah g bisa ngomong banyak neh,,,tapi yg jelas, thank u atas kunjungn dan commentnya,,,,,,
Posting Komentar